Fotografi
telah menjadi begitu trend akhir-akhir ini. Dulu, kamera-kamera professional hanya
sering dijumpai di studi-studio foto atau ditenteng wartawan majalah atau koran.
Sedangkan untuk keperluan dokumentasi pribadi lebih sering digunakan
kamera-kamera pocket. Namun sekarang
kamera-kamera professional telah banyak dijinjing oleh siapapun yang hobby dengan foto-foto. Trendnya fotografi
pun memunculkan komunitas-komunitas fotografi yang menghimpun orang-orang
dengan hobby yang sama. Dan akhirnya saya pun memberanikan diri nyemplung ke salah satu komunitas ini. "Makkita", begitulah nama komunitasnya. Komunitas yang menghimpun para pecinta fotografi dari Massenrempulu.
dengan hobby yang sama. Dan akhirnya saya pun memberanikan diri nyemplung ke salah satu komunitas ini. "Makkita", begitulah nama komunitasnya. Komunitas yang menghimpun para pecinta fotografi dari Massenrempulu.
Sepertinya
suatu kenangan tanpa bukti otentik berupa foto tidaklah sah. Travelling, acara keluarga, ngumpul sama
teman, ketemu artis, sampai apa yang diminum atau dimakan harus difoto. Gak take photo gak asyik. Kurang lebih
seperti itulah. Kegemaran take photos
tak lepas dari social media tentunya.
Saya
pun termasuk orang yang gemar jepret sana jepret sini. Namun untuk foto diri
sendiri saya kurang suka. Eits bukan karena saya buruk rupa, saya manis kok
kata orang-orang hehehehe… Apalagi foto sendiri yang close up, gak banget deh. Jadinya
yang sering jadi objek foto-fiti itu apapun disekitar saya. Mulai dari tumbuhan,
hewan, makanan yang saya masak, mainan ponakan atau landscape.
Jujur
saja, saya tidak tahu sedikitpun tentang teori-teori fotografi. Foto-foto yang
saya ambil hanya berdasarkan perasaan saja, termasuk sudut pengambilan gambar
semuanya suka-suka hati saya saja. Apalagi masalah edit-editan, saya nol untuk
ini. Untunglah telah disediakan editan yang bisa diterapkan langsung pada hasil
foto dibeberapa aplikasi android. Jadi tingal pilih yang paling bagus sesuai
perasaan then upload deh.
Awalnya
sih tidak ada sedikit pun ketertarikan saya pada dunia ini. Semua berawal dari
iseng-iseng Setelah kakak membeli kamera professional. Saya sering asal take picture lalu lihat hasilnya. Eh,
kok bagus yah? Dan sering mendapat pujian, tapi lebih sering koreksian wkwkwkwk... Akhirnya saya pun jadi sering
foto-foto. Lagi dan lagi tanpa pengetahuan foto, hanya mengandalkan feeling semata. Selain itu tanpa kamera
yang memadai. Sampai hari ini, foto-foto saya hanya dari kamera Samsung (maaf sebut merek) galaksi
tab 7 plus yang sudah tiga kali servis.
Senangnya
dalam hati (lagi nyanyi lagunya Ahmad
Dani…) saat beberapa postingan foto-foto (dari sekian banyak foto gagal)
mendapat pujian teman-teman. Katanya fotonya bagus. Dan sangat tidak menyangka
foto-foto itu hanya dari kamera HP. Karena sudah ke-GR-an nih ceritanya jadi saya buatlah khusus postingan foto-foto
saya di blog. Saya menamainya JepretPret,
yang artinya asal jepret. Tolong jangan dicela, dikritik saja dan beri saran
yah everi badih. (Muj)
Saya juga suka jepret2 pake hape soalnya lebih fleksibel, bawa sana bawa sini jad gampang dapat momentnya :)
BalasHapusKalau fleksibelnya yah juara hp, kamera biasanya dibawa dengan sengaja jika ada tujuan misalnya mau hunting foto atau berjalan-jalan. terima kasih mampir :)
Hapussaya suka selfi juga hehehehe
BalasHapusMakasih sudah singah yah...
Hapussy jg suka selfie cm gak suka posting eheheh