Selasa, 04 Maret 2014

CAMME TU'TUK (Sayur Tumbuk)

Biasa liat tumbuhan ubi kayu kan? Singkong bahasa lainnya. Kalau orang Biologi menyebutnya Manihot uttilisima. Sudah sering makan goreng ubi juga kan? Enak banget dimakan dengan sambel terasi.  Apalagi pas hujan-hujan. Jadi ngiler sendiri hehehe... Diisini aku bukan ngebas tenntang ubi goreng, tapi tentang daun ubi. Kalau ke restoran Padang pasti sering lihat daun ubi dibikin gulai, sering makan juga mungkin. 

Di daerahku, daerah yang jauh dari Makassar, sekitar 360 km, yaitu Enrekang. Sekedar info, Enrekang dibagi menjadi dua kelompok besar, Enrekang kota, Bungin, danMaiwa, dan Duri Kompleks (Anggeraja, Alla, Anggeraja Timur, Baraka, dan Buntu Batu). Kembali ke daun ubi, di Duri, daun ubi kita buat sayur juga. Kalau di Padang, daunnya dimasak dalam bentuk lembaran-lembaran, di duri dihaluskan dulu baru dimasak. Nah karena prosesnya ini makanya sayurnya dinamakan camme tu'tuk. Camme = sayur, tu'tuk = tumbuk. 

Camme tu'tuk is my favorite. Setiap pulang kampung, camme tu'tuk menjadi makanan wajib. Tapi karena lesung (tempat menumbuk) kami rusak, camme tu'tuk menjadi jarang dihidangkan Mama. Tapi sekarang di pasar sudah banyak dijual yang siap masak. Daun ubinya telah ditumbuk.

Membuat sendiri lebih enak, bahannya lebih terjamin. Terkadang camme tu'tuk di pasar agak keras karena daun yang sudah tua juga dicampur dengan yang muda. Sementara kalau kita bikin sendiri, daun ubinya kita pilih yang muda saja.

Cara membuatnya gampang, pilih daun singkong yang agak muda. Sekitar lima lembar dari pucuk masih dianggap muda. Siapkan bumbu-bumbu, bawang putih, bawang merah, kemiri, dan terasi. Tumbuk sampai halus. Masukkan daun ubi sedikit demi sedikit sampai halusnya sedang. Supaya makin enak, jantung pisang diiris halus kemudian ditumbuk bersama daun ubi. Saatnya memasak. Masukkan daun ubi halus ke panci, tambahkan kelapa parut, lengkuas dan sereh yang dimemarkan, cabe rawit utuh beberapa biji. Agar tidak gosong, tambahkan air. 

Memasak camme tu'tuk ini harus agak lama loh. Tidak cukup sampai mendidih. Karena katanya orang-orang tua terdahulu, kalu setengah matang bisa menyebabkan keracunan. So masak sampai bau mentah hilang dan warnanya berubah. Setelah matang, sajikan dengan nasi hangat, sambel terasi dan ikan kering. 

Selamat mecoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar