Semua
tak sama, tak pernah sama
Apa
yang ku sentuh, apa yang yang kukecup
Sehangat
pelukmu, selembut belaimu
Tak
ada satupun yang mampu menjadi sepertimu
Sebagian besar orang
pernah mendengar lagu ini. Yah, betul sekali, sepenggal lirik di atas milik
Band Padi. Andi Fadly Arifuddin, atau yang dikenal sebagai Fadly Padi adalah
vokalis band ini. Bernyanyi dan memainkan alat musik sudah pasti menjadi
keahliannya. Tapi ternyata Fadly yang lebih suka dipanggil Daeng dari pada Mas
ini punya sisi lain yang mungkin tidak banyak diketahui orang. Atau cuma saya
saja kah?
***
Persembahan Tari Paduppa oleh anak-anak jalanan asuhan KPAJ |
Dari sebuah tweet dan
postingan yang dishare beberapa teman di FB saya memperoleh informasi bahwa di
Makassar akan diadakan Indonesia Berkebun Confrence and Makassar Green Culture
Festival 2014. Acara Konfrensi Indonesia Berkebun ini merupakan konfrensi
tahunan yang diselenggarakan oleh Indonesia Berkebun (ID Berkebun), sebuah
komunitas penggiat urban farming.
Konfrensi ini adalah konfrensi yang ketiga kalinya setelah konfrensi pertama
diadakan di Solo pada tahun 2011, konfrensi kedua di Bali pada tahun 2013. Festival
ini dihadiri aktivis lingkungan hidup, anggota jejaring ID Berkebun dari
seluruh Indonesia, praktisi urban farming, badan usaha, serta LSM yang menjadi
partner ID Berkebun. Acara menarik untuk
diikuti, pikirku.
Saya tiba di Benteng
Rotterdam, lokasi MGCF 2014 sekitar jam 4 sore. Berdasarkan rundown acaranya berarti
saya telah melewatkan opening ceremony
dan kelas pertama dengan materi pemilihan dan penyemaian bibit oleh Ibu Ida Amal. Dan
memang benar, setiba dilokasi, saya melihat segerombol anak-anak TK yang sedang
mewarnai media tanam yang terbuat dari karton berbentuk silinder yang berlubang
atas dan bawah. Lubang bawah disumbat steroform berbentuk segi empat. Di karton
silinder inilah anak-anak mulai menggambar dan mewarnai sesuai keinganinan
mereka. Ehh tidak ding, saat perlombaan di mulai banyak pula ibu-ibu yang
mendiktekan keinginan mereka ke anak-anaknya apa yang harus digambar. Padahal
kan alangkah bagusnya membiarkan anak-anak itu berkreasi sesuai imajinasinya.
Mungkin ibu-ibunya terlalu bernafsu menjadi pemenang kali yah??? Hehehe… tapi
akhirnya ibu-ibu itu mundur teratur saat panitia memberi instruksi untuk
memberi ruang pada anak-anak mereka.
Hasil gambar dan mewarnai lomba menghias media tanam |
Tomat organik |
Dengan PD yang tinggi,
saya berkeliling beberapa stand seorang diri. Hal pertama yang menarik untuk
dikunjungi adalah stand sayur sehat seorang petani dari Pangkep (saya lupa
menanyakan namanya). Dengan lahan sekitar 100 meter dia membudidayakan sayuran
organik, tanpa pupuk dan tanpa racun hama buatan. Pupuk yang digunakan semata
pupuk kompos. Sedangkan untuk racun hama menggunakan bahan-bahan alami seperti
sereh, lengkuas dan mengkudu. Perkebunan organik ini beralamat di Desa
Pitusunggu kecamatan Ma’rang kabupaten Pangkep. Sayur mayur seperti kangkung,
bayam, sawi, tomat pernah dipasarkan di supermarket Gelael Makassar dengan
merek dagang SAYUR SEHAT. Berdasarkan pengakuan ibu tadi, karena kebutuhan
Pangkep belum tercukupi akhirnya pemasarannya dilakukan di seputaran Pangkep
saja dan berencana memasarkan di pusat-pusat perbelanjaan Makassar.
Selain stand sayur sehat, beberapa stand diisi beberapa komunitas lainnya seperti KOHPI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) Sulawesi Selatan. Slogan yang komunitas ini usung adalah bergerak bersama terhadap solusi masalah perubahan iklim dan lingkungan hidup, melakukan tindakan secara kolektif dan berkelanjutan demi terciptanya lingkungan Indonesia lestari. Salah satu tindakan yang diusung komunitas ini adalah menggunakan kendaraan umum.
Reptile Makassar
Community, komunitas yang juga meramaikan MGCF 2014 ini. Anggota komunitas ini menenteng
ular-ular peliharaan mereka di lehernya, ada pula yang memegang iguana (atau
apa yah?). Melihatnya saja membuat saya tergidik beberapa kali, apalagi melihat
anak-anak yang sangat berani mengalungkan dilehernya sambil bergaya untuk di
foto. Ihhh…cabut ahh...
Sedangkan komunitas
Makassar berkebun sendiri memamerkan beberapa tanaman organik yang merupakan
hasil kebunnya. Seperti tanaman selada, kangkung, sawi hijau, cabe rawit, dan
lain sebagainya. Apa yang dipamerkan komunitas ini tidak sesuai dengan gambaran
yang ada di kepala saya. Saya berharap melihat berderet-deret sayuran hijau yang
rimbun dan menghijaukan mata seperti di dokumentasi ID Berkebun. Untuk
mendapatkan pemandangan itu mungkin harus berkunjung ke kebun Makassar
Berkebun.
Selada organik |
Fadly menjelaskan aquaponik pasang surut |
Sekitar jam 5 sore,
acara berikutnya adalah kelas dengan materi aquaponik. Nah, ini dia yang saya
katakan di awal, bahwa Fadly yang dikenal sebagai penyanyi memiliki kepiawaian
lain. Dari perbincangan singkat dengan Fadly di belakang panggung, sebelum
kelas aquaponik dimulai, ternyata Fadly adalah pengajar di Akademi Berkebun.
Awal
mula ketertarikan Fadly mengembangkan pertanian organik karena salah satu
anaknya bermasalah dengan alergi. Setelah 1 tahun mengkonsumsi makanan organik sang
anak sembuh tanpa obat kimia apapun. Dan menurut pengakuannya, belanja kebutuhan akan sayur, tomat dan cabai bisa dihemat sampai 40%. Lumayan kan, apalagi saat BBM naik lagi.
Sebagai sarjana
ekonomi, Fadly berkisah bahwa menggeluti urban
farming tak harus seorang sarjana pertanian. Urban farming merupakan pertanian lahan sempit, memaksimalkan
halaman rumah untuk menghasilkan tanaman paling organik, paling sehat yang kaya
enzim. Salah satu teknik urban farming yang dipilih Fadly ini adalah aquaponik yang mulai masuk ke Indonesia sejak 5
tahun lalu. Aquaponik merupakan gabungan aquakultur dan
hidroponik. Aquakultur adalah cara membudidayakan ikan dalam jumlah banyak di
tempat yang sempit dengan menggunakan air yang sama tanpa ada yang terbuang. Sedangkan
hidroponik adalah cara tanam tanpa menggunakan media tanah. Aquaponik merupakan
cara bertani dengan memanfaatkan sirkulasi air dan pemanfaatan kotoran ikan yang
mengandung nutrient dalam bentuk amoniak yang akan melalui proses siklus nitrogen
dengan bantuan bakteri Nitosomonas dan Nitrobacter.
Sumber: https://www.facebook.com/pages/Indonesian-Aquaponic-Lovers/109833052414593 |
Foto bareng Fadly, foto pertama dengan artis |
Semangat berkebun
semakin menggebu. Dan kebanggaan sebagai anak petani membuncah di dalam hati
saya. Berkebun itu tidak susah.
“Bukan masalah bisa
atau tidak, tapi kita mau apa tidak,” satu pesan Fadly menutup materi
aquaponik.
Ternyata pilihan saya
tepat menghadiri acara MGCF 2014. Meskipun tidak menghadiri sampai tuntas acara
ini, namun saya memberikan apresiasi yang luar biasa bagi mereka yang mau
memberikan manfaat ke sesamanya. Hampir lupa, di acara ini untuk pertama
kalinya saya ingin berfoto dengan artis hehehehe… (Muj)
Sumber:
- https://www.facebook.com/IDberkebun
- https://www.facebook.com/pages/Indonesian-Aquaponic-Lovers/109833052414593
kereen tulisannya ida bas, sangat informatif dan bermanfaat, mau praktek aaah :D
BalasHapusHeeee...semoga segera merilis panduan hidroponiknya, lagi ngumpul2in bahan
Hapuskeren bu, Alhamdulillah nambah2 ilmu berkebun :D
BalasHapusaquaponik nya keren
Hihihi... lagi ngumpulin bahan buat bikin panduan aquaponik
HapusMantap!
BalasHapusYaa harus dong, kan foto bareng artis
Hapussetahun yang lalu tau kalo fadly ternyata punya rumah dan halaman yg sejukk banget,keren ya....asik bisa foto bareng fadly^^
BalasHapusWaah...berrti aku kamseupay banget kalau bagitu mba hehehe...
HapusSelama ini mmg gak pernah ngikutin berita Padi dan Personel lainnya, paling sekedar lewat sj kalau nonton gosip, cuma krn dapat foto jd sedikit ingin tahu wkwkwkk