Minggu, 20 Juli 2014

Penerimaan Hati

Hari ini aku pulang kampung. Dimusim mudik jelang lebaran begini mobil angkutan semuanya penuh. Satu mobil kijang memuat 10 sampai 11 orang penumpang dengan 1 orang supir. Jadi bisa dibayangkan sesempit apa 10 orang itu menempati 3 baris  kursi. Baris pertama supir dengan 2 orang penumpang. Baris kedua, kursi di belakang supir, 4 orang penumpang. Dan baris paling belakang
juga 4 orang penumpang. Belum lagi jika penumpang membawa anaknya turut serta. Anak-anak ini biasanya dipangku orang tua mereka. Demi menghemat ongkos perjalanan. Mengambilkan kursi anak-anak mereka berarti menambah ongkos perjalanan.

Dari kondisi ini bisa dibayangkan penderitaan semua penumpang sama. Duduk berdempetan dengan sesak tak jarang membuat posisi duduk tidak bisa bergerak sedikitpun. Kaki kesemutan, leher menegang tanpa sandaran, posisi menjadi serba salah. Bergerak sedikit saja akan mengganggu penumpang sebelah. Situasi ini membuat hati sangat tidak nyaman yang jelas terlihat dari ekspresi muka.

Ahhh ternyata, jika dua orang ditempatkan pada penderitaan yang sama, sakitnya akan terasa berbeda tergantung penerimaan hati pada kondisi itu. Itu kataku, benar tidak?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar