Kamis, 04 Agustus 2016

Makasih Receh

Aduh, gimana ini? Terlihat jelas muka saya menunjukkan kepanikan. Bagiaman tidak tujuan berhenti saya sudah dekat sekali. Tapi saya belum menemukan uang lima ribu untuk ongkos pete-pete. Dan sudah dipastikan saya melupakan dompet di rumah.

Kejadian ini bukan sekali, dua kali. Sudah terlalu sering. Saya pelupa banget bukan? Yup... Sifat yang harus dihilangkan setidaknya diminimalisir. 

Setiap menghadapi kejadian seperti ini, beragam respon supir pete-pete yang saya terima. Pernah ada supir pete-pete mengikhlaskan saya tidak bayar, sebagai ganti, supir pete-pete menyuruh saya mengambil batu kerikil untuk diberikan ke dia. Ini yang paling aneh. Sampai hari ini saya belum tahu maksudnya apa.

Pernah juga, ada supir pete-pete yang ikhlas saya tidak bayar. Ada juga yang rela menunggu saya beberapa menit karena harus minta uang ke teman di kampus.

Diantara kejadian-kejadian ini harusnya saya belajar bukan? Sebelum berangkat pastikan dompet sudah di tas. Yang jelas dompetnya harus dipastikan ada uangnya juga dong yah hehehe... Tapi tetap saja sejak pertama kejadian tidak bawa uang tahun 2004, sampai saat ini masih saja mengalami kejadian serupa. Nah hari itu, lagi-lagi saya tidak membawa dompet. Setelah mengobok-obok isi tas dan sudah dipastikan tidak ada uangnya. Mata saya tertumbuk pada pouch berwarna merah polkadot putih dipadu dengan kain batik coklat. Isi pouch itu adalah kepingan uang receh pecahan 500 perak dan 1000 perak. Alhamdulillah, kali ini tertolong lagi. Bukan sekali juga si receh menolong saya, sudah beberapa kali. Receh, makasih yah sudah menyelamatkan saya dari omelan bapak supir pete-pete seandainya tidak ikhlas saya tidak punya uang.



Oh, iya, pouchnya ini handmade lho. Menjahitnya pun bukan pakai mesin tapi pakai tangan. Dan kata teman-teman hasil jahitannya rapi. Pouch ini adalah pouch bikinan pertama saya hehehehe... Ini diajarin sama Kak Dini, seorang crafter berbakat. Makasih kak...

So, teman-teman pengguna angkot pastikan ada dompet di tas sebelum berangkat. Pastikan juga di dalam dompet ada uangnya.

4 komentar:

  1. saya juga beberapa kali naik angkot dan lupa bawa uang hahahha klo pas ingatnya masih nda jauh dari rumah biasa saya langsung minta stop sambil pura2 lupa bawa kunci rumah :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha...bagus kita kak masih ta ingat, saya maupi sampai baru selalu ingat

      Hapus
  2. tapi ada supir pete2 jaman skrg nda mau terima recehan kak nahh hahahha,, tukang parkir juga mulai tongmi reseh nda terima receh hiks,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi na terima ji saja kalau membayarki na uang besar kita kasi na tidak ada kembaliannya hehehe...

      Hapus