Kita biasa menyebutnya singkong, kadang pula ubi kayu. Merupakan tanaman yang sering kita jumpai sehari-hari. Tanaman ini merupakan bahan makanan yang umum di Indonesia. Daun bisa dibuat sayur. Umbinya pun sering dijadikan bahan makanan pokok pengganti beras. Kadang pula umbinya ini dibiat berbagai macam penganan, seperti kerupuk dan tape.
Ubi didaerah kami, Duri Enrekang dinamai Kandoa'. Kandoa' sering dibuat berbagai macam makanan. Menurut cerita nenek saya, ubi pada masa penjajahan adalah makanan pokok pengganti beras karena beras sangatlah mahal dan susah didapat. Maka dibuatlah nasi ubi. Jika tersedia beras maka nasi akan dimasak bersama ubi yang dicincang kasar, jadilah nasi ubi atau nande kandoa' (bahasa Durinya). Di daerah kami, Enrekang Duri, nasi ubi ini sudah sangat jarang yang membuatnya. Rata-rata penduduk menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok sumber karbohidrat sehari-hari. Nasi ubi sangatlah enak dimakan bersama sayur daun ubi tumbuk (camme tu'tuk), ikan terbang kering (bale dampo') yang dibakar dan sambal terasi (peco' tarasi). Ahhh, lumayan memancing saliva hehehe...
Selain nasi ubi, singkong sering dibuat makanan kecil yang sangat enak. Di sini kami dinamakan la'pa' kandoa'. Di daerah lain saya tidak tahu namanya apa. La'pa' kandoa merupakan penganan yang terbuat dari singkong parut, di dalamnya ada isian kelapa parut dan gula merah, dan dibungkus daun pisang. Nah, silahkan tinggalkan nama penganan ini di kolom komentar jika di daerah kalian juga ada makanan seperti ini yah. Tadi pagi pas pas nyapu teras rumah, ada ibu-ibu lewat depan rumah sambil menjunjung baskom berisi la'pa' kandoa yang masih panas. Harganya 2000 rupiah saja untuk 3 bungkusnya.
Cara membuatnya sederhana sekali. Singkong dikupas kemudian cuci bersih. Setelah itu singkong diparut. Tambahkan sedikit garam. Sambil membuat isiannya, adonan singkong parut kita sisihkan terlebih dahulu. Untuk membuat isian, parut kelapa yang setengah tua. Gula merah dicincang halus. Kelapa parut tadi dicampur dengan gula merah halus. Nah, bahan isisan sudah jadi. Saatnya membungkus. Siapkan daun pisang yang sudah agak layu. Potong dengan lebar kira-kira 15 cm. Letakkan adonan singkong tadi sekitar 2 sendok makan di tengah-tengah daun. Adonan agak dipipihkan. Ambil isian sekitar 3/4 sendok makan, letakkan ditengah adonan singkong. Dengan menggunakan daun pisang pembungkus, bentuk adonan tadi menyerupai segi empat sampai bahan isian tertutupi adonan singkong keseluruhan. Setelah terbentuk, lipat sisi kanan kiri daun pembungkus ke arah adonan. Ujung daun pisang dilipat ke arah luar adonan, sama dengan ujung yang satunya. Lakukan sampai semua adonan habis. Sekarang la'pa' kandoa dikukus, kurang lebih 30-45 menit. Setelah matang, saatnya mencicipi. Paling enak dimakan sore atau pagi hari ditemani secangkir teh. Sekalipun cara membuatnya gampang, tapi rasanya sangat enak lho. Ubi yang lengket saat dikunyah terasa sangat gurih berpadu dengan kelapa dan gula merah. Hmmmm...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar