Telah menjadi rutinitas bulanan dari
komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) Makassar.
Pertemuan ini lebih keren disebut kopdar, kopi darat. Sebagai komunitas yang
lebih banyak menjalin komunikasi di dunia maya, ajang kopdar ditujukan untuk
menyambungkan tali cinta sesama anggota dan menambah keakraban. Pun menjadi tempat sharing beragam ilmu seputar
kepenulisan.
Seperti biasa, Kak Nur Sahadati amir, salah satu admin di grup
IIDN Makassar akan membuat pengumuman jadwal kopdar yang mengundang seluruh
anggota komunitas.
Namun kopdar kali ini berbeda dengan
kopdar-kopdar sebelumnya. Kesempatan ngumpul biasa dilakukan dari rumah ke
rumah anggota komunitas. Berkat salah seorang anggota komunitas
yang bernama kak Syairawati Maghribi (Dg. Labbi) dan lebih akrab dipanggil
dengan nama pena, kak Abby Onety. Kak Abby adalah seorang guru di SMP Nasional,
salah satu sekolah di bawah atap Yayasan Perguruan Nasional. Kak Abby mendapat
izin dari Ketua Yayasan untuk mengadakan kopdar di sekolah ini. Dan yang lebih
istimewanya lagi, ruangan berpendingin ruangan yang dipinjamkan adalah ruang
kantor Bapak H. Syarifuddin Saleh selaku ketua Yayasan.
30 menit telah berlalu dari jadwal yang
ditentukan, yaitu jam 9 pagi saat saya menjejakkan kaki di halaman Perguruan Nasional.
Semangat nasionalisme mulai terasa saat melintasi pintu gerbang sekolah. Pintu
gerbang besar berhiaskan helm tentara dan senapan di puncak gerbang. Setiap
melintasi sekolah yang berada di jalan Dr. Ratulangi No. 84 ini selalu memunculkan
satu pertanyaan, mengapa sekolah ini dinamakan Perguruan Nasional? Dan hari ini
saya menemukan jawabannya.


Perguruan Nasional ini dibentuk sebagai
tindakan penolakan terhadap niatan NICA (Netherland Indies Civil Administrasion)
mengumpulkan mantan pelajar-pelajar sekolah menengah Jepang untuk membujuk
mereka kembali ke sekolah Belanda. Pelajar-pelajar Jepang tersebut terdiri dari
pelajar-pelajar Futsu Cugukko (Sekolah Menengah Umum) antara lain Emmy Saelan,
Nini Saelan, Elly Saelan, Milly Ratulangi, Lambert Supit dan lain-lain, Tokobetsu Cugukko
(Sekolah Menengah Istimewa) antara lain Rajadin Anwar, Rahman Daeng Lanto,
Lamuddin, Wahyu, Moh. Nur, Palangkey, Alim Bahri, Bachtiar dan lain-lain, Riu Gaksei
(calon mahasiswa untuk dikirim ke Jepang) mereka adalah Maulwi Saelan, Rivai
Paerai dan Syamsul Ma’arif.
Pelajar
pelajar yang sering berkumpul di rumah Gubernur pertama Sulawesi, yaitu Dr. Ratulangi,
menggagas ide mendirikan sekolah nasional sendiri. Setelah dikonsultasikan
dengan para pimpinan perjuangan antara lain Dr. Ratulangi, Lanto Daeng
Pasewang, Sam, Mr. Zainal Abidin, Siranamuel, Saelan, Mr. Tadjudin Nur cs,
semuanya setuju.
Karena kebanyakan pelajar adalah pelajar
sekolah menengah pertama maka dibentuk dan didirikan Sekolah Menengah Pertama
Nasional pada tanggal 8 Oktober 1945. Dipimpinan langsung oleh Dr. Ratulangi,
Gubernur Sulawesi pertama, guru-gurunya adalah para pimpinan Republikein
sehingga SMP Nasional dijuluki sekolah perjuangan. Gedung sekolah sementara
meminjam dan menumpang pada gedung Perguruan Islam di jalan Datu Museng,
dimulai dengan SMP kelas III dengan jumlah murid sekitar 15 orang.
Sebagai
sekolah perjuangan, Perguruan Nasional telah melahirkan pejuang-pejuang bangsa
dan negara yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mempertahankan
kemerdekaan.
Pelajar
SMP Nasional Makassar yang mempunyai motto: “Belajar dan berjuang
mempertahankan Negara RI”, sebagian berjuang di Sulawesi Selatan bergabung
dengan Lipan Bajeng yang bermarkas di Polongbangkeng, membentuk pasukan khusus,
namanya Harimau Indonesia (HI) dan sebagian ke Pulau Jawa bergabung dengan
tentara-tentara pelajar di beberapa tempat di Jawa. Untuk sejarah lengkapnya
bisa dibaca di sini.
Tak
salah jika saya kembali mengenang perkataan Soekarno, “Bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Berada di sekolah ini, saya seolah
menyaksikan film perjuangan di bioskop dengan layar lebarnya. Menyaksikan para
pahlawan dengan semangat yang berkobar-kobar, bahu membahu mendirikan sekolah
sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap penjajah. Berdiri di sini mengingatkan
akan beratnya perjuangan mereka dan menjadi pembanding usaha-usaha kita
menjalani kehidupan yang terkadang sudah terlalu berat menekan pundak, seakan
tidak sanggup kita pikul. Namun sejatinya perjuangan kita tidaklah ada artinya
dibandingkan mereka, para pahlawan.
![]() |
http://www.mugniar.com |
Kini,
selain SMP Nasional, Perguruan Nasional membina SD Nasional, SMP Nasional, SMA
Nasional dan SMK Nasional yang bernaung dibawah Yayasan Nasional. Yayasan
Nasional dipimpin Bapak Drs. H. Syarifuddin Shaleh, M.Si. mantan Kepala Dinas Kota Makassar
bersama dewan Pembina lainnya mengantarkan Perguruan Nasional Makassar menuju
perkembangan dan kemajuan. Memasuki periode kedua masa jabatannya, Ketua
Pengurus Harian atau Ketua Yayasan ini, telah terlihat mengalami perubahan yang
signifikan dan sangat berarti. Perubahan itu mulai terlihat setahun pada masa
jabatan periode pertama hingga periode kedua sekarang ini. Di mulai dari pembenahan fisik sekolah sampai
kepada pembenahan manajerial termasuk peningkatan sumberdaya manusia secara
bertahap semakin menampakkan hasil yang menggembirakan. Hal ini tak lepas dari
bantuan para kepala sekolah, yaitu Bapak Muchtar, S.Pd (Kepala SD Nasional),
Ibu Dahlia, S.Pd (Kepala sekolah SMP Nasional), Bapak Drs. H. Andi Sakkang
(Kepala sekolah SMA Nasional), dan Bapak Drs. Makka (Kepala sekolah SMK
Nasional).

- Juara Harapan 3 lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin.
- Juara 3 lomba Accounting Fair tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh STIMIK Profesional Makassar.
- Juara 3 lomba baca berita Radio dan Televisi tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat yang diselengggarakan oleh Universitas Islam Negeri Makassar (UIN).
- Juara 2 lomba pidato Bahasa Inggris tingkat Kota Makassar yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Makassar.
- Juara 1 dalam lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) se Kota Makassar yang bekerjasama dengan Badan Kearsipan Nasional.
- Juara 3 lomba teater remaja se Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar.
- Juara 1 lomba KTI Minat Baca Perpustakaan Pemkot Makassar 2012.
- Juara 1 lomba Karya Tulis Yamaha, Makassar 2012.
- Juara 2 lomba Fun Rise Competition se-Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Pocary Sweat
- Juara 2 lomba Essay Olimpiade Pendidikan se-Sulawesi Selatan yang di selenggarakan oleh Universitas Negeri Makassar (UNM).
- Juara 1 lomba pidato Bahasa Indonesia se-Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Makassar (UIN).
- Juara 1 lomba karya tulis ilmiah (KTI) tingkat provinsi Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Astra Internasional tahun 2012.
- National Camp AHMBS 2012, Jakarta.
- Juara II dalam lomba teater Remaja se-Kota Makassar di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar
- The best Futsal Player dalam lomba Futsal se-Kota Makassar yang di selenggarakan oleh Harian Fajar.
- Juara 1 AHMBS 2011 Tingkat Makassar-Gowa.
- National Camp AHMBS, Jakarta 2011.
- Juara 1 lomba KTI Zero HIV & NAPZA UKM MAPHAN UNM 2013, Sulselbar.
- Juara 3 AHMBS 2014.
- Juara 1 lomba KTI HIMETRO ATIM 2014, Sulsel.
- Juara 2 lomba KTI HIMETRO ATIM 2014, Sulsel
- Harapan 2 lomba KTI PIKIR LKIM PENA Unismuh Makassar 2014, Sulselbar
- Juara 2 lomba Mading Manajemen Fest UNM 2014
Terakhir,
saya mengucapkan terima kasih IIDN Makassar, terima kasih Perguruan Nasional
untuk pengalaman dan pelajaran berharga ini. Seharusnya kita terus
berusaha menjadi lebih baik, seperti pendahulu kita menyajikan kehidupan lebih
baik di hadapan kita generasi pelanjutnya melalui nampan perjuangan. (Muj)
tawwa jadi mi. Sekolah ini perlu dilestarikan semoga abadi untuk selamanya. kapan - kapan kita kopdar lagi yuk, di sekolah lain tentunya. tulisannya kereen ibas
BalasHapusCC Aida Al Fath...... ko"bi'2 :-D
HapusI just wanna say "MERDEKA"
HapusWowww...... (y) mantaaaappppp de'. Thank u fulllll. Merdeka !!!.
BalasHapusSami-sami kak Abby
HapusMERDEKA
Baru mampir udah suka sama tulisannya :)
BalasHapusTerima kasih sudah mampir...
Hapusterima kasih sudah membaca tulisan saya...
terima kasih sudah meninggalkan jejak manis...
Baru mampir udah suka sama tulisannya :)
BalasHapusMasih mau kopdar di sana? :)
BalasHapus