Jumat, 10 Januari 2014

ASSALAMUALAIKUM BEIJING

Apapun yang Asma Nadia tulis selalu keren. Dengan bahasa sederhana tapi dipenuhi makna. Semoga Allah selalu melimpahi kesehatan dan fikiran jernih untuk tulisan-tulisan yang mencerahkan padanya Aamiin.Tulisan ini lahir karena membaca novel Asma Nadia dengan judul ASSALAMUALAIKUM BEIJING. 

Saat membaca ada beberapa potong kalimat yang sangat menyentuh hati saya. Sebenarnya saya sudah mencatatnya di buku, tapi tiba-tiba saya berfikir jika sesuatu terjadi pada buku saya, hilang atau rusak misalnya, maka saya akan kehilangan kata-kata indah Asma Nadia. Akhirnya saya menuangkannya dalam sebuah tulisan di blog. Selama masih ada jaringan internet saya tidak akan kehilangan catatan ini.

Sebelumnya saya akan sedikit bercerita tentang hasil bacaan saya. Novel ini berkisah tentang Dewa, Asmara, dan Zhongwen. Pernikahan Dewa dan Ra yang tinggal sebulan batal karena kesalahan besar yang dilakukan Dewa dan Anita. Dewa harus menikahi Anita yang terlanjur hamil dan menjalani hari-hari hampa pernikahan sampai bayinya Dewa kecil lahir. Dewa tetap menjaga cintanya untuk Ra, dengan harapan bisa menjalani kehidupan bahagia bersama Ra setelah bercerai. Kehidupan bahagia yang telah matang mereka rencanakan sebelum Dewa memperturutkan nafsunya pada wanita lain. Namun Dewa tidak bisa menerima kenyataan, seumur hidupnya akan merawat Ra yang menderita APS. Sementara itu, Zhongwen, laki-laki Cina yang ditemui Asma di bus saat bertugas meliput di negeri tirai bambu, merasa menemukan Ashima pada diri Asma. Zhongwen menemukan hidayah melalui Asma. Dia rela dibuang keluarganya demi memeluk islam. Zhongwen menikahi Asma dalam kondisi sakit yang parah. Zhongwen mewujudkan cinta sejati bersama Asma seperti cinta Ahei pada Ashima. 

Hiks...baca novel ini bikin mewek-mewek. Saat Ra melepas Dewa setelah mengakui kesalahannya. Saat Ra jatuh bangun menata hati setelah ditinggal Dewa. Saat Asma berusaha memberikan kebahagiaan pada ibunya dalam kondisi sakit parah. Saat Zhongwen memutuskan masuk Islam. Saat Zhongwen terusir dari keluarganya karena mempertahankan keyakinannya. Saat Zhongwen melamar Asma yang terbaring sakit. Saat Zhongwen penuh cinta merawat istrinya yang kehilangan ingatan. 

Pokoknya untuk kamu-kamu pencinta novel romantis yang syarat ajaran-ajaran Islam, syarat pelajaran, novel ini recommended banget deh. Tiba-tiba saya berfikir, adakah Zhongwen untukku? Tapi yang lebih penting bisakah aku setegar Asma dan tetap berpikir positif  pada ketetapan Allah? Semoga Aamiin

Nih beberapa kutipan yang sempat saya catat. Ngena di hati soalnya.
* Jangan membiarkan ketidak pastian memenjarakanmu pada kesedihan.
* Jika tak kau temukan cintamu, biarkan cinta menemukanmu.
* Cinta itu menjaga, tergesa-gesa itu nafsu belaka.
* Patah hati perkara manusiawi, tetapi tidak boleh berlarut-larut. Sebab ketika seseorang berlama-lama dalam perasaan nelangsa, dia kehilangan fokus pada semesta kebaikan yang Allah limpahkan.
* Setiap kita yang mencari cinta, setelah menemukan harus menyertainya dengan keberanian dalam memperjuangkan dan mempertahankan cinta yang ada.

Inilah sedikit yang bisa saya tuliskan, untuk cerita lengkapnya silahkan cari novelnya di toko-toko buku. Jangan lupa siapin tissue. 

Selamat membaca!

1 komentar:

  1. sy sudah siapkan tissue de'...tapi bukunya belum ada,,
    kirim ke pasui dulue (hihihi,,,minjemm bu')

    BalasHapus