Senin, 08 April 2013

Hujan

Titik-titik air mulai nampak
Satu titik...
Dua titik...

Tiga titik...
Hingga tak terkira lagi titik-titik itu
Sambung menyambung tak berkesudahan
Mencapai bumi dengan kecepatannya sendiri
Menjejak di atas atap
Melahirkan dendang merdu dengan ketukannya
Aroma tanah menguap
Menyerang indra pencium makhluk Tuhan
Mengundang katak berdendang ria
Membangunkan bibit layaknya putri tidur dikecup pangeran
Melumerkan panas matahari yang enggan beradu kekuatan
Mengumbar dingin yang menyerang raga
Mencipta malas dan kantuk
Merayu untuk dormansi di zona nyaman

Syukur dan cerca mulai mengalir
Doa dan umpatan mulai berkumandang
Sejuta rasa terpatri karena hadirmu
Titik-titik itu bernama hujan
Tidak bergeming karena keluh
Tidak berbangga karena puja
Karena dia hanya berlaku peran atas kehendakNYA

Makassar, 08 April 2013 09:59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar