Sabtu, 01 November 2014

Tumis Teri Kering





















Wah, kalau ini makanan favorit banget. Sejak zaman SD makanan ini sering menjadi teman makan nasi putih. Belum lagi sayurnya pakai daun kelor. Ihh rasanya seperti makan makanan surga
(ehh…emang pernah makan makanan surga yah? Heee…) Pokoknya makan tumis teri kering pedes itu rasanya lebih luar biasa dari makan ayam (lha iya, kan emang lagi ngak ada ayam saat itu, adanya yah teri ini).

Teri di Makassar disebut mairo, bukan Mario apalagi Mario Bros tapi m-a-i-r-o (garing yah!?). Mairo kering ini ukurannya beda-beda. Ada yang kurang lebih 4 cm yang besarnya hampir sebesar telunjuk. Dulu ketika sering ikut pengkaderan mairo seukuran ini sering menjadi lauk. Teman-temanku menyebutnya lauk paku jembatan. Selain paku jembatan ada pula yang ukurannya cuma 1 cm dengan lebar tubuh hanya beberapa milimeter. Semakin halus maironya maka semakin mahal harganya. 2-3 bulan lalu belinya 20-25 ribu perliter untuk yang halus.

Sore tadi pas buka-buka kulkas periksa bahan-bahan apa sja yang bisa dimasak untuk makan malam, ketemulah si mairo yang mendekam di sudut kulkas. Maironya halus-halus, oleh-oleh dari Kendari. Akhirnya dibuatlah tumis mairo kering.

Bahan-bahan yang digunakan sederhana saja, yaitu:
Teri kering 100 gram
Tomat berukuran besar 4 buah (iris halus)
Bawang daun 1 batang (iris halus bagian putihnya)
Bawang merah 3 siung
Bawang putih 2 siung
Cabai keriting 4 buah
Cabai rawit 20 buah (sesuai selera)
Minyak goreng
Garam
Gula pasir.

Bagaimana cara buatnya? Yuk mariii…

  1. Goreng teri sampai matang. 
  2. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai keriting, cabai rawit. 
  3. Panaskan minyak goring, tumis bawang daun sampai layu kemudian masukkan bumbu yang dihaluskan. 
  4. Setelah bumbu harum, masukkan irisan tomat. Masak sampai matang. 
  5. Masukkan teri goreng ke tumisan bumbu, tambahkan garam dan gula secukupnya. 
  6. Tadaaaa… siap dinikmati bersama nasi panas.
Oh iya kenapa aku menggunakan irisan bawang daun? Katanya bawang daun itu adalah penyedap rasa alami yang cocok untuk makanan berkuah dan tumisan. Apalagi ditambahkan sedikit gula rasanya menjadi lebih gurih.

Sederhana bukan? Selamat mencoba. (Muj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar