Merasa Profesional

Ping
Ping
Ping
Ke kampus sekarang, ada rapat.


Menemukan pesan BBM seperti ini selalu sukses membuat panik. Bagaimana tidak, pagi sekitar jam 11 saya masih berleha-leha di rumah karena sampai Zuhur saya tidak memiliki agenda apapun. Tiba-tiba dipanggil rapat dan harus sesegera mungkin tiba dikampus. Sementara saya belum siap sama sekali. Setelah siap pun saya harus naik pete-pete (angkot) sekitar 30 menit, itu kalau pete-petenya tidak pake ngetem.

30 menit kemudian...
Saya sudah siap dan bergegas menunggu pete-pete depan kompleks. Saya tiba di kampus 30 menit kemudian. Dan tadaaa...saya menemukan kenyataan rapat telah selesai.
"Dicariki direktur," kata seorang staf yang saya temui.
"Ihhh dimaraima kapang karena tidak rapat di'? tanyaku kemudian.
"Tidakji kak, disuruhki MC untuk acara besok," jawabnya.
"Lho, bukannya adami kemarin ditunjuk?" tanyaku lagi.
"Menghadap mi ki direktur deh kak," ujarnya.

Jam 07.30 WITA keesokan harinya...
Saya tiba di hotel tempat acara penyumpahan mahasiswa dengan memakai alat transportasi andalan, pete-pete. Sebenarnya saya janjian dengan teman yang memiliki kendaraan, tapi karena dia masih harus menjemput beberapa orang teman di beberapa lokasi jadi saya memutuskan meninggalkan dia. Dan benar saja setiba di hotel masih dengan nafas memburu, gladi bersih segera dimulai.

Jam 2 siang keesokan harinya...
Kak dimanaki?
Ada uang MC ta sama saya.

Ha? Uang MC? Wah...Alhamdulillah. Menerima upah dari apa yang saya kerjakan membuat saya merasa menjadi seorang profesional (bahasanyaaa...). Memang, setiap jadi MC saya belum pernah  mendapatkan bayaran, saya melakukannya sebatas karena saya bisa, bukan sebagai seorang yang profesional dibidang itu. Pepatahnya sih tidak ada rotan akar pun jadi. Dan saya adalah akarnya.

Ping
Da, bisa jadi MC dinikahanku?

He?

***